Selasa, 25 Oktober 2016

SIFAT DAN KARAKTERISASI SUNGAI BAGIAN HULU, TENGAH, DAN HILIR BESERTA CONTOHNYA

SIFAT DAN KARAKTERISASI SUNGAI BAGIAN HULU, TENGAH, DAN HILIR BESERTA CONTOHNYA

DosenPembimbing :
Rahmawati., S.Hut., M.Si., Ph.D

Disusunoleh :
Kelompok6
HUT 6 C

Jan Heri Damanik                121201062
Riwan Tumanggor               121201078
Stevenn E Hutauruk                        121201082
Septrina Ayu Simanjorang   121201150




 




















PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan  laporan ini. Judul dari laporan ini adalah Sifat dan Karakteristik Sungai Bagian Hulu, Tengah, dan Hilir.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam  penyusunan materi ini tidak lain karena berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Rahmawaty S.Hut., M.Si., Ph.D selaku dosen pembimbing.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya pembuatan laporan ini dan semoga laporan ini bermanfaat tidak hanya bagi  mahasiswa dari Kehutanan Universitas Sumatera Utara saja, namun juga bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya sehingga penulis dapat memperbaiki laporan ini agar menjadi lebih baik ke depannya.




Medan,   Maret 2015

Penulis













DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...............................................................................  i
DAFTAR ISI ...............................................................................................  ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ......................................................................................  1
Tujuan ...................................................................................................  2
ISI.................................................................................................................. 3
KESIMPULAN
Kesimpulan ...........................................................................................  10
DAFTAR PUSTAKA






















PENDAHULUAN
Latar belakang
Sungai adalah salah satu ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia di Daerah Aliran Sungai (DAS). Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah, mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian hilir. Air hujan yang jatuh diatas permukaan bumi dalam perjalanannya sebagian kecil menguap dan sebagian besar mengalir dalam bentuk-bentuk kecil, kemudian menjadi alur sedang seterusnya mengumpul menjadi satu alur besar atau utama. Dengan demikian dapat dikatakan sungai berfungsi menampung curah hujan dan mengalirkannya ke laut.
Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem aquatik yang mempunyai peran penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bagi daerah sekitarnya, sehingga kondisi suatu sungai sangat dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan sekitarnya (Suwondo dkk, 2004). Lingkungan perairan sungai terdiri dari komponen abiotik dan biotik yang saling berinteraksi melalui arus energi dan daur hara. Bila interaksi keduanya terganggu maka akan terjadi perubahan yang menyebabkan ekosistem perairan itu menjadi tidak seimbang (Ferianita, 2008). Sungai menjadi salah satu ekosistem yang mengalami pencemaran paling berat. Semua saluran pembuangan baik dari perumahan, pasar, pabrik dan kegiatan lain seperti rumah makan, rumah sakit, semuanya berakhir di sungai. Limbah tersebut berupa limbah padat dan cair, yang mungkin terdiri atas bahan organik, yang beracun maupun tidak beracun. Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya kualitas air di sungai.
Air yang berada di permukaan dataran, baik air itu berasal dari air hujan, mata air, maupun cairan gletser, akan mengalir melalui sebuah saluran menuju ke tempat yang lebih rendah. Mula-mula saluran yang dilalui ini berukuran relative sempit dan pendek. Namun, secara alamiah aliran air ini mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Akibatnya, saluran ini semakin lama semakin lebar dan panjang, dan terjadilah apa yang disebut sungai.
Secara alamiah, sungai mengalir sambil melakukan aktifitas yang satu sama lain saling berhubungan, yaitu: erosi (pengikisan), pengangkutan (transportasi), dan penimbunan atau pengendapan (sedimentasi). Ketiga aktifitas tersebut tergantung pada factor-faktor kemiringan daerah aliran sungai, volume air sungai, dan kecepatan aliran air.
Makin besar kemiringan aliran sungai, makin besar pula aktifitas pengikisan dan pengangkutan. Sebaliknya, penimbunan akan semakin intensif pada daerah dataran, dimana aliran mengalir lambat sehingga air mempunyai kesempatan untuk mendapatkan material yang dibawahnya.
Bahan yang diangkut oleh sungai terdiri atas material halus yang melayang dan bongkahan batu yang menggelinding di dasar sungai. Bahan-bahan yang di angkut sungai mengalami pengendapan mulai dari material yang kasar dan berukuran besar seperti bongkahan, krakal, dan kerikil, menyusul kemudian material yang lebih halus seperti pasir, dan lempung. Akibat dari proses erosi sungai yang aktif maka terbentuklah beberapa bentuk lembah sungai. Kenampakan bentuk suatu lembah sungai tersebut dapat mencerminkan tingkat perkembangan sungainya.


Tujuan
            Tujuan dari makalah yang berjudul sifat dan karakteristik sungai bagian hulu, tengah, dan hilir adalah untuk mengetahui sifat dan karakteristik bagian bagian sungai.







ISI
Description: D:\DAS\sd.jpgDaerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh topografi alami berupa punggung bukit atau pegunungan, dimana presipitasi yang jatuh di atasnya mengalir melalui titik keluar tertentu (outlet) yang akhirnya bermuara ke danau atau laut. Batasbatas alami DAS dapat dijadikan sebagai batas ekosistem alam, yang dimungkinkan bertumpangtindih dengan ekosistem buatan, seperti wilayah administratif dan wilayah ekonomi. Namun seringkali batas DAS melintasi batas kabupaten, propinsi, bahkan lintas negara. Suatu DAS dapat terdiri dari beberapa sub DAS, daerah Sub DAS kemudian dibagibagi lagi menjadi subsub DAS.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bagian Hulu / Upper Watershed adalah bagian hulu dari suatu DAS yang mempunyai fungsi perlindungan terhadap DAS bagian hilir (lower watershed), dengan topografi yang lebih berat dan seluruh arah aliran sungainya menuju ke sungai utamanya.

Pembagian Daerah Aliran Sungai berdasarkan fungsi
1.             Description: D:\DAS\download.jpgbagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
2.             bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
3.             bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.

Pembagian Daerah Aliran Sungai dan Cirinya
Karakteristik Sungai Bagian Hulu
1.                  merupakan awal dari aliran sungai (mata air)
2.                  debit air relatif kecil dan dipengaruhi curah hujan
3.                  kondisi dasar sungai berbatu
4.                  sering ditemui air terjun dan jeram
5.                  erosi sungai mengarah ke dasar sungai (vertikal)
6.                  aliran air mengalir di atas batuan induk
7.                  aliran sungai mengerosi batuan induk
8.                  aliran sungai cenderung lurus
9.                  tidak pernah terjadi banjir
10.              kualitas air masih baik
Karakteristik Sungai Bagian Tengah
1.                  merupakan lanjutan dari hulu sungai
2.                  lembah sungai berbentuk huruf U
3.                  aliran air tidak terlalu deras
4.                  proses erosi sudah tidak dominan
5.                  proses proses transportasi hasil erosi dari hulu
 Karakteristik Sungai Bagian Hilir
1.                  merupakan bagian akhir sungai menuju laut
2.                  lembah sungai berbentuk huruf U
3.                  aliran air permanen
4.                  terdapat pengendapan di dalam alur sungai
5.                  sering terjadi banjir
6.                  terdapat daerah dataran banjir
7.                  aliran sungai berkelok-kelok membentuk meander
8.                  terdapat danau tapal kuda (oxbow lake)
9.                  erosi sungai ke arah sampinh (lateral)
10.              badan sungai melebar

Contoh Pembagian Daerah Aliran Sungai Deli
Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli merupakan salah satu DAS yang melintasi wilayah perdesaan dan perkotaan Kabupaten Karo, Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Sungai Deli merupakan salah satu dari delapan sungai yang ada di Kota Medan. Saat ini, luas hutan di hulu DAS Deli hanya tinggal 3.655 hektar (7,59%) dari 48.162 hektar areal DAS Deli. Idealnya dengan luas 48.162 hektar, DAS Deli seharusnya memiliki hutan alam untuk kawasan resapan air minimal seluas 14.448 hektar, atau 30 persen dari luas DAS.
Bagian Sungai
Lokasi
Panjang (Km)

Luas DTA (Km2)

Hulu
Kaki G. Sibayak –Pertemuan dengan anak sungai Simei –mei

159

30
Tengah

Sampai pertemuan dengan Sungai Sikambing
188
20
Hilir
Sampai ke Muara Sungai
55
20
Total

402
73

a. Daerah Hulu
Pada daerah hulu, Sungai Deli mengalir melalui daerah perbukitan dengan  topografi yang beragam, antara landai, terjal dan curam sehingga terdapat  beberapa terjunan. Kondisi ini memberi efek yang baik pada proses self  purification karena alirannya cenderung turbulen sehingga proses aerasi dapat  berlangsung dengan baik. Hal ini turut didukung oleh banyaknya batuan yang  terdapat pada badan air.  
Pemanfaatan lahan daerah pengaliran sungai di hulu antara lain sebagai  daerah pertanian, perikanan dan pemukiman serta hutan. Sedangkan air sungai  dimanfaatkan untuk irigasi, rekreasi air serta air baku air minum. Pertanian  terutama terdapat di Desa Semangat Gunung, Desa Doulu dan Desa Lau Mulgap,  perikanan terutama terdapat di Desa Lau Mulgap. Irigasi terdapat diberbagai  lokasi, rekreasi air terdapat di Desa Sembahe dan Desa Logna Kecamatan  Sibolangit. Pemanfaatan air sungai sebagai air baku air minum terdapat di Desa  Pamah Kecamatan Delitua.  Kegiatan yang berpotensi menurunkan kualitas air sungai dan lingkungan sekitarnya antara lain, penambangan pasir dan batu dari badan air, pegunungan pestisida dan pupuk di daerah pertanian, pengambilan humus serta konversi hutan menjadi pemukiman dan lahan pertanian. 
b. Daerah Pertengahan 
Pada daerah pertengahan topografi daerah pengaliran Sungai Deli cenderung  landai dengan kemiringan 0.31%. Hal ini menyebabkan laju air air sungai lebih  lambat dibandingkan daerah hulu. Pada laju air yang lebih lambat , proses aerasi  juga berkurang dengan demikian self purification juga menurun  Di daerah pertengahan pemanfaatan lahan di sekitar daerah pengaliran sungai  adalah untuk pemukiman, perkantoran dan industri. Daerah pertengahan  merupakan pusat kota, sentral jasa dan perdagangan.
Terdapat banyak kegiatan yang menimbulkan degradasi sungai pada daerah  ini, pemukiman kumuh pada bantaran sungai, pembuangan limbah domestik dan  industri, pembuangan sampah, pengubahan alur sungai, pengerasan benteng  sungai dengan beton dll. Pada lokasi –lokasi pemukiman kumuh, penduduk  memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci dan juga kakus. Pada umumnya  limbah domestik yang masuk ke Sungai Deli tidak mengalami pengolahan terlebih  dahulu.
c. Daerah Hilir
Topografi daerah hilir Sungai Deli semakin landai dengan kemiringan 0.2 % laju  air pada daerah ini semakin lambat, terutama ke arah muara. Daerah hilir  merupakan sentral industri, terdapat lebih dari 54 (lima puluh empat) kegiatan/  industri disepanjang Sungai Deli , termasuk hotel dan rumah sakit, banyak  diantara industi ini yang membuang limbahnya ke Sungai Deli tanpa pengolahan terlebih dahulu.


PENUTUP
Kesimpulan
            Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem aquatik yang mempunyai peran penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bagi daerah sekitarnya, sehingga kondisi suatu sungai sangat dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan sekitarnya. Sungai menjadi salah satu ekosistem yang mengalami pencemaran paling berat. Semua saluran pembuangan baik dari perumahan, pasar, pabrik dan kegiatan lain seperti rumah makan, rumah sakit, semuanya berakhir di sungai.
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh topografi alami berupa punggung bukit atau pegunungan, dimana presipitasi yang jatuh di atasnya mengalir melalui titik keluar tertentu (outlet) yang akhirnya bermuara ke danau atau laut. Daerah aliran sungai dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir.
1. Bagian Hulu
Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah  Erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya  cembung (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram dan tidak terjadi  pengendapan.
2. Bagian Tengah
Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal da horizonal ) palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180° atau lebih.
3. Bagian Hilir
Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.



DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, R. 2012. Karakteristik Permukiman Pada Kawasan Zona Tengah Daerah Aliran Sungai Deli. Universitas Negeri Medan. Medan

 

Purwanto, E. 2011. Pemanfaatan Evaluasi Daerah Aliran Sungai Dengan Menggunakan Parameter Hidrologi. Institut Teknologi Surabaya. Surabaya

Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Slamet, B. 2007. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu. Universitas Sumatera Utara. Medan

Moti, G. 2013. Pengaruh Daerah Aliran Sungai Bagi Kehidupan. Erlangga. Jakarta.


1 komentar: