Belajar Sedikit Tentang Budidaya Tanaman Kayu Manis
Kategori : Tanaman Kayu Manis
Sebenarnya budidaya tanaman kayu manis di Indonesia telah
dikembangkan sejak bertahun-tahun yang lalu secara tradisional. Namun
belakangan ini, penanaman kayu manis cukup gencar dilakukan dengan cara yang
lebih modern. Hal ini tidak terlepas dari semakin tingginya nilai ekonomis yang
dimiliki oleh kayu manis serta khasiatnya yang cukup besar terutama untuk
kesehatan manusia.
Untuk menunjang kebutuhan masyarakat dalam pemanfaatan kayu
manis, memang diperlukan pola budidaya yang lebih efisien agar produktivitasnya
dapat lebih ditingkatkan. Bagi anda yang mungkin berkecimpung di dunia budidaya
tanaman, kayu manis mungkin akan menjadi salah satu alternatife pilihan terbaik
saat ini. Jika Anda tertarik mempelajari budidaya kayu manis, berikut ini
beberapa langkah yang biasa dilakukan secara global :
Budidaya tanaman kayu manis
1. Penyiapan lahan
Lahan untuk melakukan budidaya tanaman kayu manis sebaiknya
terlebih dahulu anda cangkul dengan kedalaman sekitar 20 cm. Lahan yang akan
gunakan sebaiknya bebas dari semak dan juga gulma. Dalam membuat lubang untuk
penanaman bibit, berikan jarak mungkin 4 x 4 m atau 5 x 5 m.
2. Penyiapan bibit
Kayu manis dapat diperbanyak dengan biji sehingga anda dapat
melakukan pembedengan atau dengan polibek. Biji disemaikan terlebih dahulu
dalam tempat khusus kemudian dilakukan pemindahan ketika bibit sudah berusia
1-2 bulan.
3. Penanaman
Sebelum lubang yang Anda buat ditanami dengan bibit kayu
manis, sebaiknya dalam lubang tersebut anda isi dengan pupuk kandang sebanyak 1
kg untuk satu lubang. Namun, jika anda menggunakan polibek dalam pembibitan,
sebaiknya anda perlu hati-hati dalam menyobek plastik. Usahakan akar tidak
mengalami gangguan ketika proses penyobekan. Pada budidaya tanaman kayu manis
proses penanaman, usahakan leher akar tidak tertimbun tanah.
4. Pemeliharaan
Dalam budidaya tanaman kayu manis, pemeliharaan merupakan
hal yang sangat penting karena hal ini menyangkut perkembangan bibit yang anda
tanamkan. Perlu anda perhatikan bahwa, untuk setiap hektar lahan yang ditanami
kayu manis, perlu dilakukan pemupukan menggunakan urea sebanyak 50kg. Pemupukan
ini dilakukan pertama kali saat kayu manis berusia 4 bulan dan dilakukan secara
teratur sebanyak 2-4 kali setahun.
5. Panen dan
pascapanen
Panen dapat anda lakukan ketika warna daun dari tanaman kayu
manis berwarna hijau tua dan untuk panen pertama dapat anda lakukan ketika usia
pohon kayu manis anda 8 tahun. Pemanenan kayu manis dilakukan dengan cara
mengerat kulit batang dan kulit ranting dari tanaman kayu manis yang telah
cukup umur.
Tahapan di atas merupakan gambaran secara global tentang
budidaya tanaman kayu manis. Semoga bermanfaat dan mampu menambah sedikit wawasan
kita bersama.
Penyiapan bibit
Bibit kayu manis dapat berasal dari; 1) bibit asal biji, yang akan ditanam sebaiknya sudah berumur 8-12 bulan di pesemaian, kemudian dicabut perlahan dengan menyertakan tanah pada perakaran bibit; 2) bibit asal tunas yaitu tunas yang sudah ditebang dapat ditanam di kebun setelah ditumbuhi akar. Selain berakar tunas ini tingginya harus sudah mencapai 50-60 cm (jika terlalu tinggi tunas tidak tahan dengan hembusan angin). Setelah dipisahkan dari batang pokoknya, tunas harus diberi perlakuan agar tidak mati atau kering sebelum ditanam, yaitu dengan membungkus bagian perakaran tunas dengan tanah. Bibit dari tunas harus sehat, daunnya dalam keadaan tua dan umurnya minimal 6 bulan; dan 3) bibit asal stek, harus sehat, memiliki pertumbuhan yang baik dan memiliki tinggi sekitar 50-60 cm..
Penanaman
Ada dua sistem penanaman kayu manis yang dapat dilakukan adalah: a) sistem monokultur yaitu sistem pertanaman dimana lahan hanya ditanami satu jenis tanaman saja, dengan menggunakan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m (jumlah tanaman 4.400 pohon/ ha); dan 2) sistem tumpang sari, yaitu sistem pertanaman dimana lahhan pertanaman ditanamani lebih dari satu macam tanaman. Jenis tanaman yang umumnya digunakan antara lain palawija, sayur, buah, kopi dan cengkih. Untuk penanaman sistem tumpang sari, jarak tanam lebih lebar yaitu 2 m x 2 m; 2,5 m x 2,5 m; 3 m x 3 m; 4 m x 4 m atau 5 m x 5 m. Bila menggunakan tanaman palawija, sayur atau buah semusim, jarak tanam yang dipergunakan lebih rapat bila dibanding dengan dengan tanaman buah tahunan atau tanaman perkebunan lainnya.
Waktu tanam
Waktu yang tepat untuk penanaman adalah pada saat musim hujan. Hal ini disebabkan karena kayu manis pada saat beberapa bulan setelah tanam memerlukan naungan dan air yang cukup.
Cara tanam
Setelah dibuat lubang, bibit dapat diletakkan dibagian tengah, lalu ditimbun tanah. Timbunan tanah harus padat agar kuat menahan terpaan angin dan hujan. Selain tanah dipadatkan, bibit juga diberi ajir. Untuk bibit yang berasal dari tunas, penanamannya agak miring. Jumlah daun sebaiknya dikurangi untuk mencegah penguapan yang berlebihan dan dapat tumbuh tunas-tunas baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar