Selasa, 25 Oktober 2016

Budidaya Kayu Manis

Belajar Sedikit Tentang Budidaya Tanaman Kayu Manis
Kategori : Tanaman Kayu Manis
Sebenarnya budidaya tanaman kayu manis di Indonesia telah dikembangkan sejak bertahun-tahun yang lalu secara tradisional. Namun belakangan ini, penanaman kayu manis cukup gencar dilakukan dengan cara yang lebih modern. Hal ini tidak terlepas dari semakin tingginya nilai ekonomis yang dimiliki oleh kayu manis serta khasiatnya yang cukup besar terutama untuk kesehatan manusia.

Untuk menunjang kebutuhan masyarakat dalam pemanfaatan kayu manis, memang diperlukan pola budidaya yang lebih efisien agar produktivitasnya dapat lebih ditingkatkan. Bagi anda yang mungkin berkecimpung di dunia budidaya tanaman, kayu manis mungkin akan menjadi salah satu alternatife pilihan terbaik saat ini. Jika Anda tertarik mempelajari budidaya kayu manis, berikut ini beberapa langkah yang biasa dilakukan secara global :


Budidaya tanaman kayu manis

1.    Penyiapan lahan

Lahan untuk melakukan budidaya tanaman kayu manis sebaiknya terlebih dahulu anda cangkul dengan kedalaman sekitar 20 cm. Lahan yang akan gunakan sebaiknya bebas dari semak dan juga gulma. Dalam membuat lubang untuk penanaman bibit, berikan jarak mungkin 4 x 4 m atau 5 x 5 m.

2.    Penyiapan bibit

Kayu manis dapat diperbanyak dengan biji sehingga anda dapat melakukan pembedengan atau dengan polibek. Biji disemaikan terlebih dahulu dalam tempat khusus kemudian dilakukan pemindahan ketika bibit sudah berusia 1-2 bulan.

3.    Penanaman

Sebelum lubang yang Anda buat ditanami dengan bibit kayu manis, sebaiknya dalam lubang tersebut anda isi dengan pupuk kandang sebanyak 1 kg untuk satu lubang. Namun, jika anda menggunakan polibek dalam pembibitan, sebaiknya anda perlu hati-hati dalam menyobek plastik. Usahakan akar tidak mengalami gangguan ketika proses penyobekan. Pada budidaya tanaman kayu manis proses penanaman, usahakan leher akar tidak tertimbun tanah.

4.    Pemeliharaan

Dalam budidaya tanaman kayu manis, pemeliharaan merupakan hal yang sangat penting karena hal ini menyangkut perkembangan bibit yang anda tanamkan. Perlu anda perhatikan bahwa, untuk setiap hektar lahan yang ditanami kayu manis, perlu dilakukan pemupukan menggunakan urea sebanyak 50kg. Pemupukan ini dilakukan pertama kali saat kayu manis berusia 4 bulan dan dilakukan secara teratur sebanyak 2-4 kali setahun.

5.    Panen dan pascapanen

Panen dapat anda lakukan ketika warna daun dari tanaman kayu manis berwarna hijau tua dan untuk panen pertama dapat anda lakukan ketika usia pohon kayu manis anda 8 tahun. Pemanenan kayu manis dilakukan dengan cara mengerat kulit batang dan kulit ranting dari tanaman kayu manis yang telah cukup umur.

Tahapan di atas merupakan gambaran secara global tentang budidaya tanaman kayu manis. Semoga bermanfaat dan mampu menambah sedikit wawasan kita bersama.



Persiapan lahan, lahan untuk penanaman kayu manis harus bersih dari semak dan gulma. Sisa perakaran dibersihkan dari lahan, selanjutnya lahan dicangkul sebanyak dua kali agar tekstur tanah gembur. Kedalaman pencangkulan minimal 20 cm. Semakin dalam pencangkulan, maka pertumbuhan tanaman akan semakin baik terutama di lokasi pembuatan lubang tanam, setelah dicangkul, tanah diratakan kembali. Untuk sistem penanaman monokultur, jarak tanam bisa agak rapat, sedang untuk penanaman sistem tumpangsari jarak tanam diperlebar (3 m x 3 m atau 4 m x 4 m). Pada lahan yang miring , setelah dibersihkan dari semak belukar dan gulma dan dicangkuli, tanah diratakan dengan cara dibuat kontur atau teras untuk mencegah erosi. Teras dibuat sesuai dengan jarak tanam yaitu dengan lebar sekitar 1,5 - 2 meter. Setelah ditentukan jarak tanamnya, selanjutnya lahan diberi ajir sebagai tanda letak lubang tanaman. Lubang tanam yang ideal untuk kayu manis berukuran 50cm x 50cm x 50cm atau 40cm x 40cm x 40cm. Tanah galian sebaiknya dipisahkan antara bagian atas dan bagian bawah, batu atau sisa akar yang masih berada pada tanah galian dibersihkan. Selanjutnya lubang tanam dibiarkan terbuka selama 1-2 bulan. Setelah didiamkan 1-2 bulan, lubang tanam ditutup kembali dengan tanah galian. Namun sebelum dimasukkan, tanah galian bagian bawah dicampur dulu dengan pupuk kandang sebanyak 20-30 kg/lubang. Masukkan terlebih dahulu tanah galian bagian bawah, lalu disusul dengan tanah bagian atas. Penutupan lubang ini dilakukan menjelang musim hujan.
Penyiapan bibit
Bibit kayu manis dapat berasal dari; 1) bibit asal biji, yang akan ditanam sebaiknya sudah berumur 8-12 bulan di pesemaian, kemudian dicabut perlahan dengan menyertakan tanah pada perakaran bibit; 2) bibit asal tunas yaitu tunas yang sudah ditebang dapat ditanam di kebun setelah ditumbuhi akar. Selain berakar tunas ini tingginya harus sudah mencapai 50-60 cm (jika terlalu tinggi tunas tidak tahan dengan hembusan angin). Setelah dipisahkan dari batang pokoknya, tunas harus diberi perlakuan agar tidak mati atau kering sebelum ditanam, yaitu dengan membungkus bagian perakaran tunas dengan tanah. Bibit dari tunas harus sehat, daunnya dalam keadaan tua dan umurnya minimal 6 bulan; dan 3) bibit asal stek, harus sehat, memiliki pertumbuhan yang baik dan memiliki tinggi sekitar 50-60 cm..
Penanaman
Ada dua sistem penanaman kayu manis yang dapat dilakukan adalah: a) sistem monokultur yaitu sistem pertanaman dimana lahan hanya ditanami satu jenis tanaman saja, dengan menggunakan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m (jumlah tanaman 4.400 pohon/ ha); dan 2) sistem tumpang sari, yaitu sistem pertanaman dimana lahhan pertanaman ditanamani lebih dari satu macam tanaman. Jenis tanaman yang umumnya digunakan antara lain palawija, sayur, buah, kopi dan cengkih. Untuk penanaman sistem tumpang sari, jarak tanam lebih lebar yaitu 2 m x 2 m; 2,5 m x 2,5 m; 3 m x 3 m; 4 m x 4 m atau 5 m x 5 m. Bila menggunakan tanaman palawija, sayur atau buah semusim, jarak tanam yang dipergunakan lebih rapat bila dibanding dengan dengan tanaman buah tahunan atau tanaman perkebunan lainnya.
Waktu tanam
Waktu yang tepat untuk penanaman adalah pada saat musim hujan. Hal ini disebabkan karena kayu manis pada saat beberapa bulan setelah tanam memerlukan naungan dan air yang cukup.
Cara tanam
Setelah dibuat lubang, bibit dapat diletakkan dibagian tengah, lalu ditimbun tanah. Timbunan tanah harus padat agar kuat menahan terpaan angin dan hujan. Selain tanah dipadatkan, bibit juga diberi ajir. Untuk bibit yang berasal dari tunas, penanamannya agak miring. Jumlah daun sebaiknya dikurangi untuk mencegah penguapan yang berlebihan dan dapat tumbuh tunas-tunas baru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar