Nama
kegiatan :
Orientasi Objek Wisata Batu Katak
Hari,
tanggal :
Selasa, 23 Februari 2016
Waktu : Pukul
08.00-17.00 WIB
Lokasi
kegiatan : Desa Batu
Jongjong, Dusun Batu Katak
Alat : Alat
tulis, dan kamera
Bahan : -
Metode
kegiatan : Interview/wawancara
Hasil
dan pembahasan : Objek wisata
yang ada di Desa Batu Jongjong, Dusun Batu Katak memiliki 13 jenis paket wisata
beberapa objek wisata yang dapat
dinikmati pengunjung. Paket wisata tersebut berupa wisata air, susur goa,
melihat bunga raflesia, bunga bangkai, dan objek flora dan fauna hutan lainnya.
Objek wisata Batu Katak ini telah berjalan selama tiga tahun dan
perkembangannya berkerjasama dengan pihak Taman Nasional Gunung Leuser.
Permasalahan : Informasi yang
didapatkan dari beberapa pihak lembaga objek wisata Batu Katak masih sedikit.
Pemecahan
masalah : Mengadakan
diskusi bersama pihak pengurus objek wisata yaitu ketua umum, ketua harian,
kepala dusun Batu Katak, dan beberapa orang pemandu wisata.
Kesimpulan : Objek wisata Batu
Katak dikelola oleh masyarakat setempat yeng membentuk suatu kelembagaan yang
dinamakan Lembaga Pariwisata Batu Katak dengan pemangku jabatan seperti ketua
umum, ketua harian dan pemandu wisata. Objek wisata Batu Katak telah berjalan
selama tiga tahun dan berkerjasama dengan pihak Taman Nasional Gunung Leuser.
Nama
kegiatan : Analisis
Kegiatan Ekowisata Batu Katak
Hari, tanggal : Rabu, 24 Februari
2016
Waktu : Pukul
09.00-16.00 WIB
Lokasi kegiatan : Desa Batu Jongjong,
Dusun Batu Katak
Alat :
Kamera, senter, dan parang
Bahan : -
Metode kegiatan : tracking (observasi langsung)
Hasil
dan pembahasan : Beberapa jenis
objek wisata yang dapat diknjungi di Desa Batu Jongjong, Dusun Batu Katak
adalah susur goa, pemandangan indah bukit kapur, wisata air, dan berbagai jenis
flora seperti bunga bangkai, bunga raflesia serta fauna hutan seperti siamang,
musang, monyet, kelelawar, wallet, serta orang utan.
Permasalahan : Jarak tempuh menuju
lokasi (jalur tracking) yang terlalu jauh dan sedikit membahayakan/menantang.
Pemecahan
masalah : Mempersiapkan
fisik dan mental dalam melaksanakan tracking serta sering beristirahat di
perjalanan agar tidak terlalu lelah.
Kesimpulan : Objek wisata di
Desa Batu Jongjong, Dusun Batu Katak cukup bervariasi dan menarik untuk
dinikmati seperti wisata air, susur goa, wisata bunga bangkai dan bunga
raflesia, serta wisata fauna hutan yang dapat dinikmati secara langsung. Selain
karena suasana yang tentram dan damai, ojek wisata yang ada di daerah ini juga
memberikan nuansa pemandangan alam yang baik dan indah.
Nama kegiatan : Penyelamatan Orang
Utan Sakit
Hari, tanggal : Sabtu, 27 Februari
2016
Waktu : Pukul
09.00-14.00 WIB
Lokasi
kegiatan : Desa Batu
Jongjong, Dusun Batu Katak
Alat :
Kamera
Bahan :
Persediaan logistik
Metode
kegiatan : Observasi
langsung
Hasil
dan pembahasan : Di hari
sebelumnya ditemukan di sekitar areal perkebunan masyarakat bahwa ada seekor
orang utan dewasa berjenis kelamin jantan memiliki luka di bagian belakang
tubuhnya. Temuan ini dilaporkan oleh masyarakat kepada lembaga pengelola objek
wisata batu katak dan melalui lembaga tersebut dilaporkan kepada pihak TNGL
serta mitra nya yang bergerak di bidang konservasi orang utan yaitu OIC.
Menanggapi hal itu, pihak TNGL, mitra serta masyarakat desa batu jongjong
langsung melakukan tindakan penyelamatan terhadap orang utan yang dilaporkan
tersebut. Namun, orang utan yang dilaporkan tidak ditemukan di lokasi karena
obyek yang dimaksud telah berpindah tempat sehingga penelusuran untuk
penyelamatan orang utan yang dilaporkan memiliki luka tidak dapat dilanjutkan.
Permasalahan : Penyelamatan orang
utan yang dilaporkan memiliki luka di bagian tubuhnya tidak dapat terlaksana
karena orang utan yang dimaksud tidak dapat ditemukan.
Pemecahan
masalah : Dilakukan
penelusuran ke tiga arah berbeda dengan memecah
kelompok tim menjadi tiga tim.
Kesimpulan : Orang utan yang
sakit tidak di temukan hingga siang hari.
Nama
kegiatan
: Sosial Budaya dan Pemberdayaan
Masyarakat Sekitar Kawasan
Hari,
tanggal :
Minggu, 28 Februari 2016
Waktu : Pukul
11.00 – 23.00 WIB
Lokasi
Kegiatan : Dusun Batu
Katak
Alat
: Alat
tulis, Kamera
Bahan : Hasil
panen masyarakat berupa padi, dan obat-obatan tradisional produk kelompok
pulungen tawar
Metode
kegiatan : Interview/wawancara
Hasil
dan Pembahasan : Salah satu
budaya masyarakat karo yang masih dilestarikan di dusun batu katak adalah
tradisi “Mahpah” yaitu masyarakat bekerjasama membuat emping beras yang
disimbolkan sebagai ucapan syukur atas hasil panen tanaman mereka. Produk
tersebut dikenal sebagai “Pahpah”. Kegiatan ini melibatkan masyarakat mulai
dari berumur dewasa hingga tetua-tetua warga tersebut terutama yang masih masuk
ke dalam suku karo. Selain itu, terdapat juga kelompok masyarakat yang membentu
kesatuan dalam mengolah dan membuat obat-obatan yang diramu dengan ramuan
tradisional dengan memanfaatkan tanaman-tanaman yang berkhasiat sebagai obat
yang diperoleh dari sekitar desa ataupun dari kawasan hutan. Kelompok tersebut
terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan kelompok tersebut diberi nama “Pulungen
Tawar”.
Permasalahan : Alat-alat yang
digunakan dalam memproduksi obat-obatan dan produk olahannya masih menggunakan
peralatan tradisional dan sederhana. Selain itu, dalam pemasaran produk olahan
berupa obat-obatan tradisional tersebut masih tergolong rendah sehingga
perkembangannya belum pesat.
Pemecahan
Masalah : Pembuatan produk
olahan tersebut menggunakan peralatan
yang seadanya. kegiatan pemasaran produk olahan tersebut dilakukan dengan
promosi face to face dan mouth to mouth.
Kesimpulan : Mahpah adalah
salah satu tradisi budaya karo yang sampai saat ini masih dilestarikan. Selain
itu, kelompok masyarakat juga membentuk perkumpulan yang beranggotakan ibu-ibu
rumah tangga dalam pembuatan obat-obatan tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar